Wednesday, March 4, 2009

Yuyun si Jentreng Kacapi

http://www.facebook.com/album.php?aid=5635&id=1035909978 

usianya yang senja, Yuyun Yuningsih (84 tahun) nenek ini terlihat antusias dan sangat menghayati setiap lantunan lagunya, dengan iringan kacapi degung Sunda karya mang Koko almarhum. Suaranya bergetar, kadang membawa rasa "waas" bagi penikmat karawitan Sunda. Kini, si nenek tua ini bisa dikatakan sebagai legenda hidup kacapi Sunda yang masih produktif di tatar kota Bandung. Kembali pada masanya, ia telah melanglang buana bersama sanggar seni yang dipimpin Upit Sarimanah, diantaranya menjadi pengisi di program acara Mang Koko di RRI Bandung pada tahun 1960-an. Meskipun tidak disetujui suami, dengan dana swadaya, ema Yuyun bertekad mendirikan sanggar seni yang dikelolanya sendiri, dinamai Tritunggal. Akhirnya tahun 1980-an terpaksa ditutup karena faktor finansial dan berkurangnya perhatian generasi muda terhadap seni Sunda. Saat ini, karena kurangnya perhatian dari pemerintah untuk seniman dan seniwati angkatan 1950-an, kini nasib ema Yuyun terlantar. Pilihannya adalah menjadi pengamen, karena harus bisa bertahan hidup. Ema Yuyun bertutur bahwa menjadi pengamen bukan berarti pekerjaan hina, bila tujuannya adalah mengabarkan, bahwa seni Sunda kacapi degung ini perlu menjadi perhatian generasi penerusnya. Dibalik raut tuanya ia berkata bahwa, kebudayaan lokal adalah kekayaan nasional. Siapa lagi yang melestarikan budaya dan seni kalau bukan kita semua. (foto/teks denisugandi)

2 comments:

nika said...

saya link blog ini yaa .

denisugandi said...

terimakasih nika, sama sama terkait nantinya ya.