Sunday, February 15, 2009

Barang antik! PAF

“.. ternyata di ulang tahun PAF ini banyak juga barang antik yang nongol” begitu seloroh Rifan Mulyawan, sang ketua pada sambutan ulang tahun PAF yang ke 85.

Inilah sebuah perayaan yang telah diselenggarakan di sekretariat PAF, ruko Banceuy Bandung. Terhitung hampir 80 orang hadir, diantaranya dominan para sesepuh angkatan lama. Katakanlah Setiady Tanzil, Prayitno, Gunadi Haryanto, Solichin Margo, Sutrisno, Jusak, Wisamanto, Paulus Suwito, Pa Heru (Kajur Fak. Fotografi dan film Unpas) dll. Hadir di acara ini. Selain temu kangen, rupanya acara inipun sekaligus pemberian hadiah pemenang perunggu Salon Indonesia untuk Sjuaibun Iljas, yang kini menjadi staff pengajar di UNPAS.

Ruangan lantai 2 sekretariat PAF kali ini penuh sesak, tidak seperti biasanya, karena peristiwa ini hanya sekali dalam setahun. Tampak kang Mul dan istri, kuncen sekre terlihat sibuk, begitu pula pa Budi yang setia melambaikan tangan, memberikan komando kepada tamu untuk menaiki lantai dua.

Seperti biasa, mungkin tradisi 85 tahun yang lalu, pemotongan tumpeng oleh para mantan ketua dan ketua PAF kini menandakan puncak acara. Dikomandoi Solichin Margo, tumpeng pun tuntas dipotong secara seremonila dari ketua aktif, Rifan Mulyana, membagikan potongan-potongan kecil kepada para mantan ketua.

Ada satu catatan kecil dari peristiwa ini, adalah testimoni Jerry Aurum (satu angkatan dengan Nugraha) Baginya, PAF adalah tempatnya menemukan kecintaanya pada fotografi. Dikatannya, setelah gagal tidak diterima di ITB, kemudian berencana sekolah singkat di LIKMI (pengakuannya sih karena banyak yang cakep) kemudian terdampar di klub ini. Begitu pula dengan testimoal seorang Aris Munandar, aktif di lomba nasional, yang kemudian harus bertugas di Irian Jaya. Mengatakan bahwa idealis-nya adalah ingin memotret seluruh kebudayaan di Irian Jaya.

Peristiwa kecil lainya adalah kehadiran Pa Prayitno, meskipun sudah sepuh, tetapi beliau tetap segar, dan mewakili almarhum Prof. Soelarko, sebagai penggiat di klub ini. Begitpula Alm. K.C. Limarga yang diwakili istri.

Ada gelitik kecil, ketika menghadiri ulang tahun ini. Ibarat tagline sebuah rokok “usia boleh tua, kalau kelakuan belum tentu” inilah yang terasa di atmosfir klub ini kini. Sudah saatnya PAF harus bisa memodifikasi paradigma kepada anggotanya, setidaknya berkompromi bahwa fotografi bukan milik kalangan tertentu (dalam klub) dan manfaatnya harus dirasakan pula oleh masyarakat. Pada akhirnya inipun akan menjadi pilihan, apakah perubahan itu diperlukan atau tidak, hanyalah waktu yang akan menjelaskan.

Change! Menurut Rheinald Khasali dalam trilogi bukunya tentang perubahan. Berubah sekarang atau tidak sama sekali. Mari kita lihat selanjutnya. (ds)

No comments: