Wednesday, June 2, 2010

SEBELUM KEHILANGAN MOMENTUM: Pameran bersama Lembaga Pers Mahasiswa Momentum Universitas Langlangbuana

Kampus yang didirikan keluarga besar Bhayangkara ini, rupanya tahun ini ingin pula turut masuk dalam hitungan kampus yang memiliku unit kegiatan mahasiswa aktif. Inilah Unit Kegitan Mahasiswa Lembaga Pers mahasiswa Momentum Universitas Langlangbuana, menyelenggarakan pameran foto bersama tentang hal biasa, “Rutinitas Keseharian” selama satu bulan penuh, terhitung dari tangal 1 Juni hingga 1 Juli 2010.

“Ini sih memang kita bikin di lobby kampus, tujuannya supaya beberapa mahasiswa di kampus ini bisa turut menikmati karya foto kita” buka Dadan Triatna, almumni Momentum. Belajar dari kegitan tahun lalu, yang diselenggarakan di dalam ruang dan sepi pengunjung di kampus Universitas Langlangbuana Bandung. Memang seperti yang saya saksikan, rupanya geliat kampus ini rasanya biasa-biasa saja, seperti memesan makanan yang lupa ditaburi garam.

Meskipun tidak lagi mempunyai tanggung jawab akademis, gelisah Dadan Triatna, Budimansyah dan kawan-kawan yang lain rupanya tidak ingin melihat kegiatan dan apresiasi mahasiwa-mahasiswi kampus ini tidak dihapus dari peta kegiatan fotografi kampus Bandung. Mereka adalah penggagas lahirnya unit kegitan mahasiswa ini, yang kemudian dinamai Momentum. Jauh beberapa tahu sebelumnya, memang sudah ada kelompok pencinta fotografi di kampus ini, yang dinamai GOONG, kurang lebih tahun pertengahan 90-an, namun miskin kegiatan, hingga mati suri.

Kini Lembaga Pers Mahasiswa Momentum, ingin dicatatkan sebagai pegiat fotografi. Pada pameran tahun ini, diselenggarakan dari tanggal 1 Juni dan akan berakhir tanggal 1 Juli 2010. Menurut ketua jurusan Ilmu Komunikasi, Eki Baehaki, kegiatan ini disambut baik penyelenggara kampus. Apalagi jurusan ini baru lahir dan melalui pameran ini turut mendongkrat citra jurusan ini. Bentuk apresiasinya adalah turut pula mempermudah masalah birokrasi kampus, serta turtut pula memberikan dana khusus sebagai biaya operasional kegiatan pameran ini. Tentu saja ini adalah rangsangan stimulus bagi kegiatan diluar akademis kampus, tinggal bagaimana ukm ini menyikapinya.

Mengawali kembali adalah hal yang memang cukup sulit. Dibalik segala tuntutan akademis, kegiatan luar mata kuliah mungkin kurang diminati. Hal ini yang menjadi kendala, mengajak kembali berkegitatan. Ini sepeti yang dirasakan Rica Mardiani dan kawan-kawan. Hampir lebih dari dua bulan mempersiapkan pameran, sehingga bisa berlangsung kini. Ada 32 karya yang dipajang ukuran 20x25 cm, diselasar lobby kampus, dari 17 pemotret yang tergabung dari 4 fakultas; FISIP, Ekonomi, Teknik dan FKIP. Pameran in tanpa melaui tahap kurasi, pameran ini digelar suka-suka, tujuan utamanya adalah menggairahkan kembali fotografi di kampus ini. Pada kesempatan kali ini, didukung pula karya-karya dari komunitas penggemar fotografi tanpa lensa, atau lubang jarum, yang tergabung di kamerapinjaman.com, dengan tema bebas.

Pada pameran ini, konten foto biasa-biasa saja, sesuai dengan tema mereka “Rutinitas Keseharian” mengangkat sesuatu yang sudah biasa terjadi, namun sayang dibeberapa karya ditampilkan dengan pemilihan sudut yang datar, tidak menggali dan memaknai kembali arti rutinitas itu sendiri. Bila dilihat keseluruhan, tampak foto dokumentasi biasa.

Keseharian yang dimaksud adalah portrait profesi yang banyak dan mudah dijumpai, seperti petugas parkir, tukang sampah, ibu-ibu yang berjualan nasi, dan sebagainya. Sangat disayangkan, jarang ada karya yang mengekplorasi bentuk keseharian yang luput dari pengamatan sehari-hari. Malahan Dudi Sugandi, redaktur foto Harian Umum Pikiran Rakyat, prihatin dengan kurangnya pendalaman reportase pada saat pengambilan gambar. Mahasiswa yang menyertakan foto pada pameran ini hanya “sekedar” membidik dan memotret (baca: snapshoot). Opini ini disampaikan pada acara diskusi foto jurnalistik, tanggal 1 Juni 2010, dalam rangkaian pembukaan pameran foto.

Bagi saya, yang perlu diapresiasi adalah ada keinginan dari pihak kampus, yang notabenenya sangat gersang melaksanakan kegiatan fotografi. Memang ada usaha-usaha untuk lebih mendalami lagi, namun yang lebih terpenting lagi adalah membuka lagi saluran-saluran diskusi, yang tentunya akan saling memperkaya intelektual diluar akademis yang wajib diikuti pada perkuliahan. Saya berkeyakinan, unit kegiatan mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa momentum kini sedang menggeliat, hanya perlu meluaskan jaringan dan bergaul, membuka forum diskusi dengan dengan unit kegiatan mahasiswa diluar kampus Universitas Langlangbuana, sebelum kehilangan momentum. (denisugandi@gmail.com)

No comments: